Kain Cual Bangka merupakan kain tenun yang memiliki motif yang cantik, unik, dan khas. Motif kain cual merupakan motif asli Bangka Barat peninggalan leluhur yang selama ini belum begitu populer karena produksinya sangat minim.
Kain Cual Bangka ini sama halnya dengan kain tenun khas Palembang yaitu songket. Namun, Tenun Cual memiliki warna khas Melayu yang lebih cerah dan memiliki lengkungan serta selalu dengan motif flora dan fauna. Ada sembilan motif cual yang telah resmi dipatenkan oleh pemerintah yakni Kembang Kenanga, Bebek dan Kembang Sumping, Ubur-ubur, Merak, Gajah Mada 2003, Kembang Setangkai dan Kembang Rukem, Bebek Setaman, Kembang Rukem dan Kembang Setaman. Masih banyak juga motif yang lainnya dan masing-masing memiliki keunikan serta ciri tersendiri.
Kain cual ini aslinya adalah kain tenun songket, namun agar bisa dipakai sehari-hari oleh masyarakat Bangka sehingga dimodifikasinya menjadi kain batik. Kain cual pertama diciptakan berupa tenun, namun pada perkembangannya diproduksi dengan cara dibatik karena lebih mudah pengerjaannya dan bisa dilakukan massal.
Motif-motif yang unik nan indah tersebut menjadi inspirasi untuk dikembangkan pada kain batik khas Bangka atau biasa disebut Batik Cual. Saat ini produksi Batik Bangka masih terbatas dan belum terkenal seperti batik dari daerah lain. Namun Batik Bangka akan mampu bersaing karena memiliki kekhasan sendiri dengan aneka ragam motif khas Melayu.
Batik Cual mempunyai keunikannya tersendiri, motifnya hanya ada dua yaitu flora dan fauna. Sesuai dengan nama motif-motifnya seperti kembang gajah, burung hong, bebek-bebekan, naga bertarung, corak kepiting, udang dan cumi-cumi dan masih banyak corak lainnya. Setiap motif Batik Bangka mempunyai filosofi tersendiri, misalnya motif bunga yang mencerminkan kesucian, keanggunan rezeki dan segala kebaikan, contoh lain adalah motif bebek yang mencerminkan persatuan dan kesatuan.
Di Kabupaten Belitung Timur juga terdapat Batik Bangka dengan motif yang unik yaitu Gelas Kopi. Gelas kopi yang asapnya mengepul menjadi salah satu motif buatan khas Belitung Timur. Batik ini sebagai simbol kecamatan Manggar yang dijuluki Kota 1001 Warung Kopi. Selain itu juga terdapat Batik Bangka dengan motif katis rambai (daun pepaya yang buahnya kecil menjuntai), kupu-kupu di daun simpor, dan ikan air tawar Cempedik yang disebut hanya ada di Belitung.
Menggunakan batik dalam berbagai cara untuk berbagai kegiatan sebenarnya menjadi salah satu wujud rasa kebanggaan dan kecintaan pada batik. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Gubernur Kepulauan Bangka Belitung menghimbau kepada seluruh pegawai agar menggunakan Batik Cual setiap hari Jum’at sebagai upaya pelestarian dan mempromosikan kain bermotifkan tradisional tersebut. Setiap kabupaten kota punya warna dan motifnya sendiri. Contohnya saja, PNS Belitung Timur memakai batik warna merah motif bebek-bebekan, kalau PNS Bangka Barat itu motifnya burung Hong, sedangkan Bangka Selatan memakai batik kain cual motif lada.
Upaya Pemerintah yang lain untuk mempopulerkan kain batik motif cual yaitu melalui lomba cipta dan peragaan busana. Selain itu pameran produk usaha kecil dan menengah (UKM) lokal dengan melibatkan seluruh pelaku usaha batik di daerah itu.